Jumat, 31 Oktober 2014

Balada Shaf Shalat Berjamaah


Kadang aku bingung mau bilang apa dengan peristiwa yang satu ini. Hampir di setiap masjid dan juga hampir setiap pelaksaan shalat berjamaah peristiwa ini pasti terjadi. Entang factor apa yang menyebabkan peristiwa terus menerus terjadi.

Berdasarkan apa yang telah dan pernah aku pelajari, shaf shalat itu harus rapat dan tidak boleh ada celah antara makmum yang satu dengan makmum yang lain. Katanya sih, kalau ada celah, nanti di celah itu akan di isi oleh setan sehinggan setan bisa menganggu kita walaupun kita sedang dalam keadaan melaksanakan shalat berjamaah.


posisi shaf yang benar dan yang salah

Kalau tidak salah ingat, jarak antara satu makmum dan makmum yang lain itu batasnya hingga anak kucing tidak bisa lewat diantara orang shalat.

Tapi, pada kenyataannya, yang sering aku temukan di masyarakat, jangankan anak kucing, kambing dewasa pun dapat lewat di shaf tersebut.  Jika saja orang yang melakukan perbuatan itu adalah anak kecil atau yang sebaya denganku, pastilah aku akan menegurnya dan menyuruhnya untuk merapatkan shaf.

contoh shaf shalat yang tidak rapat.
Tapi jika yang melakukan hal itu adalah orang tua ? Nah, gimana cara ngomongnya. Kalau di tegur, nanti kita dikatain sok tau, sok pintar, atau bahkan durhaka sama orang tua. Tapi kalau gak di tegur, maka pelaksaan shalat berjamaah tidak akan berlangsung dengan tertib diakibatkan shaf yang bolong-bolong.

Salah satu yang paling yang memberikan peranan paling besar dalam peristiwa ini adalah karpet bermotif sajadah yang lebarnya bisa memuat dua orang dewasa dalam satu sajadah. Dan jarak antara sajadah yang satu dan sajadah yang lain kurang lebih 5 cm. Kalau rata-rata orang yang menggunakan karpet bermotif sajadah itu orang yang ukuran badannya besar, yang sah-sah saja. Tapi jika yang menggunakan sajadah itu orang yang badannya berukuran kecil tentu akan menyebabkan shaf shalat berjamaah menjadi jarang.

karpet bermotif sajadah
Di sekolahku yang notabene adalah sekolah agama pun para siswanya belum mengerti tentang tentang pentingnya merapatkan shaf pada saat shalat berjamaah. Selain meningkatkan pahala yang di dapat, kita juga dapat menghemat tempat dan memberikan ruang bagi teman kita yang lain yang juga ingin melaksanakan shalat berjamaah.

Kadang, jika aku kebagian antri wudhu paling terakhir, pastinya aku akan ketinggalan shalat berjamaah dan menjadi makmum masbuk. Menjadi makmum masbuk tidaklah terlalu masalah walaupun pahalanya dikurangi sedikit karena terlambat. Itu pun masih mending jika kita masih dapat tempat untuk shalat. Kadang karpet yang di sediakan pihak sekolah sudah habis digunakan semua dan makmum masbuk sudah tidak mendapatkan tempat lagi untuk ikut shalat berjamaah.

Jadi terpaksa harus menunggu sampai shalat selesai dan mengerjakan shalat sendirian.

Yang membuat aku heran adalah koq mushalla yang lumayan besar ini tidak bisa memuat kami semua ? 

Ternyata, setelah di teliti, banyak shaf yang sebenarnya bisa memuat 20 orang dan yang berdiri di shaf itu. Cuma 15 orang. Bayangkan betapa lebarnya jarak antara satu makmum dengan makmum yang lain. Masih bisa memuat 5 orang lagi, tapi karena pengaturan shaf yang berantakan, maka banyak yang tidak kebagian tempat untuk shalat.

Selain itu, ada satu masalah lagi yang sampai saat ini sering mengganggu pikiranku. Dulu aku pernah diajari, bahwa memulai shaf shalat itu dimulai dari tengah, kemudian di kanan lalu di kiri. Bukan dari kanan atau dari kiri. Banyak yang mengatakan bahwa memulai shaf shalat itu harus dari kanan, karena jika kita menulis Al-Qur'an harus dimulai dari kanan. Kanan yang jadi patokan. Memangnya ini baris berbaris yang aturannya kanan jadi patokan ? Jika di baris berbaris memang benar kanan yang jadi patokan. Tapi kan ini kita mau shalat, bukan mau baris berbarsis. Jadi yang jadi patokan itu yang di tengah, bukan yang dikanan.

pengaturan shaf shalat yang benar

Masalah ini sebenarnya kelihatanyya sepele dan tidak terlalu penting. Tapi jika ini dibiarkan begini saja terus menerus dan tidak ada tindakan dari pribadi kita masing-masing untuk mengubah kebiasaan ini, maka beberapa tahun kedepan, peristiwa ini akan terus terjadi dan bisa jadi lebih parah lagi.
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template