Minggu, 24 Mei 2015

Dan Beginilah Akhirnya

Dan beginilah akhirnya. Harapan yang ku simpan rapi selama satu tahun terakhir ini hancur tak bersisa. Tapi tak apalah, lebih baik begini. Dengan begini aku bisa tau bahwa sebenarnya dia tidak memiliki perasaan yang sama denganku.


Satu lagi pelajaran yang ku dapat. Jika menginginkan sesuatu kita harus berjuang untuk meraihnya. Tidak hanya duduk diam saja dan menunggu Tuhan yang mengatur semuanya. Semuanya butuh usaha. Tuhan tidak pernah ingkar janji. Aku percaya janji Tuhan bahwa apa yang kita dapatkan tergantung dari usaha kita.

Dan dia telah berusaha. Dia telah berusaha untuk mendapatkan hatinya. Sedangkan aku ? Aku hanya duduk manis dan hanya berani memandanginya dari kejauhan tanpa pernah sekali pun menunjukkan rasa suka ku terhadapnya. Terlalu pengecut memang. Tapi aku berusaha menjaga diriku agar tidak sakit hati setelah dihempaskan kembali ke tanah akibat harapan terlalu tinggi yang akhirnya tidak terkabul.

Tapi ternyata, usaha itu sia-sia. Akhirnya aku tetap harus merasakan perasaan aneh yang menyesakkan dada saat akhirnya tau bahwa orang yang selama ini ku kagumi telah menjadi milik orang lain. Milik seseorang yang lebih berusaha dan mau memperjuangkan perasaannya.

Kau tau ? Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “What you regret is what you do not say”. Apa yang kamu sesali adalah hal yang tidak kamu ucapkan. Aku pikir itu tidak benar. Untuk apa menyesali hal yang bahkan tidak ingin kamu ucapkan ? Tapi setelah di pikir-pikir, kalimat itu ada benarnya juga. Seandainya saja aku seberani dia, seandainya saja aku berjuang, seandainya saja aku bisa menunjukkan perasaan ini, mungkin jadinya tidak akan seperti ini.

Tapi aku terlalu penakut. Takut perasaanku hanya bertepuk sebelah tangan, takut setelah mengetahui hal itu dia akan menjauh, takut semuanya tidak akan seperti biasanya, dan takut terluka lagi. Banyak pertimbangan yang ku lakukan untuk bertahan dengan keadaan seperti ini. Bertahan untuk tidak mengungkapkan. Bertahan untuk tetap menyukai dalam diam. Bertahan untuk tidak menunjukkan rasa itu.


Lagu pula Mr. Charming pernah bilang “Lebih baik mengagumi saja daripada ngabisin pikiran buat hal yang gak pasti. Akan ada saatnya semuanya pantas untuk kamu rasakan, alami, dan miliki.”

Nasehat itu dikatakan beberapa bulan yang lalu ketika aku sedang mengalami masalah dengan Ilcham. Dan itu membuatku berpikir. Mungkin memang benar, sekarang belum waktunya bagiku untuk merasakan semua itu. “Akan ada saatnya”.

Maka dari itu aku bertahan dengan kondisi seperti ini dan tetap menjadi seorang Secret Admirer bahkan sampai orang itu pergi dan entah kapan bisa bertemu lagi.

Semoga saja keputusanku untuk tetap seperti ini akan berbuah manis di masa yang akan datang. Semoga sakit ini berubah menjadi rasa bahagia beberapa tahun kemudian.

Aku percaya semua itu. Aku percaya Tuhan punya rencana yang lebih indah.

Ya, Tuhan punya rencana yang indah untuk setiap umatnya yang percaya dan mau berusaha.
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template