Dan beginilah akhirnya. Harapan
yang ku simpan rapi selama satu tahun terakhir ini hancur tak bersisa. Tapi tak
apalah, lebih baik begini. Dengan begini aku bisa tau bahwa sebenarnya dia
tidak memiliki perasaan yang sama denganku.
Satu lagi pelajaran yang ku
dapat. Jika menginginkan sesuatu kita harus berjuang untuk meraihnya. Tidak
hanya duduk diam saja dan menunggu Tuhan yang mengatur semuanya. Semuanya butuh
usaha. Tuhan tidak pernah ingkar janji. Aku percaya janji Tuhan bahwa apa yang
kita dapatkan tergantung dari usaha kita.
Dan dia telah berusaha. Dia telah
berusaha untuk mendapatkan hatinya. Sedangkan aku ? Aku hanya duduk manis dan hanya
berani memandanginya dari kejauhan tanpa pernah sekali pun menunjukkan rasa
suka ku terhadapnya. Terlalu pengecut memang. Tapi aku berusaha menjaga diriku
agar tidak sakit hati setelah dihempaskan kembali ke tanah akibat harapan
terlalu tinggi yang akhirnya tidak terkabul.
Tapi ternyata, usaha itu sia-sia.
Akhirnya aku tetap harus merasakan perasaan aneh yang menyesakkan dada saat
akhirnya tau bahwa orang yang selama ini ku kagumi telah menjadi milik orang
lain. Milik seseorang yang lebih berusaha dan mau memperjuangkan perasaannya.
Kau tau ? Ada sebuah ungkapan
yang mengatakan bahwa “What you regret is
what you do not say”. Apa yang kamu sesali adalah hal yang tidak kamu
ucapkan. Aku pikir itu tidak benar. Untuk apa menyesali hal yang bahkan tidak
ingin kamu ucapkan ? Tapi setelah di pikir-pikir, kalimat itu ada benarnya
juga. Seandainya saja aku seberani dia, seandainya saja aku berjuang,
seandainya saja aku bisa menunjukkan perasaan ini, mungkin jadinya tidak akan
seperti ini.
Tapi aku terlalu penakut. Takut
perasaanku hanya bertepuk sebelah tangan, takut setelah mengetahui hal itu dia
akan menjauh, takut semuanya tidak akan seperti biasanya, dan takut terluka
lagi. Banyak pertimbangan yang ku lakukan untuk bertahan dengan keadaan seperti
ini. Bertahan untuk tidak mengungkapkan. Bertahan untuk tetap menyukai dalam diam.
Bertahan untuk tidak menunjukkan rasa itu.
Lagu pula Mr. Charming pernah
bilang “Lebih baik mengagumi saja daripada ngabisin pikiran buat hal yang gak
pasti. Akan ada saatnya semuanya pantas untuk kamu rasakan, alami, dan miliki.”
Nasehat itu dikatakan beberapa
bulan yang lalu ketika aku sedang mengalami masalah dengan Ilcham. Dan itu
membuatku berpikir. Mungkin memang benar, sekarang belum waktunya bagiku untuk
merasakan semua itu. “Akan ada saatnya”.
Maka dari itu aku bertahan dengan
kondisi seperti ini dan tetap menjadi seorang Secret Admirer bahkan sampai
orang itu pergi dan entah kapan bisa bertemu lagi.
Semoga saja keputusanku untuk
tetap seperti ini akan berbuah manis di masa yang akan datang. Semoga sakit ini
berubah menjadi rasa bahagia beberapa tahun kemudian.
Aku percaya semua itu. Aku
percaya Tuhan punya rencana yang lebih indah.
Ya, Tuhan punya rencana yang
indah untuk setiap umatnya yang percaya dan mau berusaha.