Horeee .... !!!
Alhamdulillah. Akhirnya ulangan semester selesai juga. Ya, hari ini merupakan
hari terakhir pelaksaan ujian akhir semester di sekolah ku atau yang orang lain
biasa sebut UAS.
Ulangan semester sudah
selesai dan itu artinya semester genap di tahun ajaran ini juga sudah berakhir.
Huh. Lega juga rasanya. Perjuangan selama enam bulan terbayar di hari ini. Walaupun
hasil ulangan belum semuanya berakhir, tapi aku sudah cukup lega karena sambil
menunggu hasil ujian keluar, aku bisa bersantai-santai.
Semoga saja semuanya
tuntas dan tidak ada yang remedy. Jadi, aku bisa santai lebih awal walaupun
pengumuman libur belum keluar dengan resmi.
Tapi tak apa. Aku gak
keberatan pergi sekolah setiap hari walaupun gak ngapa-ngapain di sekolah. Yang
paling seru dari sekolah itu adalah waktu ngumpul sama teman-teman. Gak peduli
belajar atau gak, yang penting ngumpul.
Bahagianya tuh gak bisa
di lukiskan dengan kata-kata. Rasanya tuh bahagiaaaaaaaaa banget !! Enam bulan
yang tidak sebentar dan tidak mudah, penuh lika-liku, mulai dari marah-marah
karena guru gak pernah masuk, tugas banyak, guru sering ngomel, masalah sama
teman, sama pacar juga, hmmm, tapi semua itu akhirnya bisa di lewati dengan
tenang dan sampai pada puncaknya.
Bagaikan sedang mendaki
gunung, sekarang tuh aku lagi ada di puncak paling atas !
Kalau udah ada di
puncak sih rasanya gak mau turun. Naiknya aja susah apalagi turunnya. Tapi yaa
gak apa-apalah turun. Kan nanti bisa naik lagi.
Tapi, selagi aku di
atas, aku mau menikmati semua kenikamatan yang jarang dan sudah ku
nanti-nantikan selama enam bulan ini.
Eh, baru ingat, di hari
terakhir ulangan ini ada cerita lucu loh. Mungkin kalau aku ceitakan tapi gak
akan selucu seperi kejadin aslinya, tapi gak ada salahnya juga kalau di ceritain.
Jadi gini, tadi tuh
abis ulangan kita ngumpul-ngumpul di tempat piket. Orang-orang itu adalah aku,
Kiky, Inna, Nisa, Nuni’, Karmila, Idha, Sukri, Henry, Bahtiar, Hasbir, dan
Harfing.
Dan semua itu adalah
anak kelas XI IPA. Tidak ada kelas lain selain kami.
Seperti yang biasa
dilakukan orang kalau lagi ngumpul, kita cerita-cerita tentang semua hal. Mulai
dari film, ngegospin guru, ngegosipin teman sendiri, bahkan sampai ngegosipin
orang yang kehidupannya jauh dari kami.
Saking serunya ngobrol,
kami sampai lupa kalau ternyata masih ada orang yang melaksanakan ulangan. Padahal
Henry sebagai ketua kelas telah mengingatkan kami agar tidak terlalu ribut,
tapi kalian tau kan gimana sifatnya perempuan kalau udah ngobrol.
Awalnya sih kami
mendengarkan dan mengurangi volume suara kami, tapi lama-kelamaan kami lupa dan
volume suara kami kembali meningkat.
Waktu lagi tengah
seru-serunya ketawa, tanpa aku perhatikan ternyata Kiky sudah lama diam dan
tidak ikut tertawa. Tapi karena aku dan yang lain tidak memperhatikan, maka
kami tetap saja tertawa, bukan hanya yang perempuan, yang laki-laki pun ikut
tertawa terbahak bahak.
Tiba-tiba .....
“Ngapain kalian semua
di situ ??!! Kalau udah gak ada ulangan mendingan kalian semua pulang !!
Daripada di situ duduk bercerita ganggu orang lain ulangan. Temannya ulangan
dia malah ribut di situ. Bodoh Semua !!”
Dalam hitungan
sepersekian detik, semuanya diam tanpa aba-aba. Tidak ada tawa, tidak ada
suara, bahkan senyum pun tak ada.
Semuanya tertunduk
takut, tak berani menatap kearah sang empunya suara. Aku yang saat itu
membelakang juga tidak berani membalik badan. Aku hanya duduk di kursi ku tanpa
ada gerakan sedikit pun.
Sebenarnya kami tidak
akan seperti itu jika yang punya suara itu orang lain. Masalahnya, yang punya
suara itu adalah GURU BP. Bagaimana tidak takut coba ?
Ini bukan yang pertama
kalinya aku di marahi oleh Guru BP, tapi aku tidak mau masuk ruang BP untuk
yang kedua kalinya. Masa gara-gara ribut gitu doing kami semua harus masuk
ruang BP. Mau di simpan di mana muka anak IPA kalau hampir setengah dari kami
masuk ruang BP ? Bisa hancur reputasi kami.
Kalau sampai itu
terjadi, selain mendapat amukan dari guru BP, tentunya kami juga akan mendapat
wejangan tambahan dari Wali Kelas kami.
Syukurnya, setelah dia
mengucapkan kalimat sakti tadi, dia langsung pergi, meninggalkan kami yang
masih dalam posisi patung.
Setelah dia benar-benar
pergi, dasar kaminya yang memang agak gendeng, tanpa ada rasa bersalah sedikit
pun, kami pun kembali tertawa. Menertawakan kebodohan kami.
Setelah tertawa, yang
cowok langsung kabur ke kantin karena takut kena semprotan yang kedua,
sedangkan kami yang cewek tanpa ada instruksi langsung membubarkan forum dengan
sendirinya.
Tiba-tiba Diani datang,
“Kalian kena marah juga ya?”, Tanya dian ke kami.
“Iya, memangnya kamu
kena juga ya ?”
“Iya.”
“Loh, koq bisa ?
Memangnya tadi kamu di mana ?”
“Di depan kelas XII
IPA.”
“Oalah. Hahahaha.
Pantas. Kami di samping kelas XII IPA, sedangkan kamu di depannya. Klop sudah.
Hahaha.”
Kami pun kembali
tertawa sambil lalu. Takut kalau saja tiba-tiba guru BP keluar lagi dan
memarahi kami.
“Aku sih sebenarnya
udah liat ibu BP dari tadi.”, ujar Kiky waktu kami mau beranjak pulang.
“Kok kamu gak
ngomong-ngomong sih ?”
“Aku sebenarnya mau
ngomong, tapi takut. Ibu BP sudah terlanjur liat kita. Sebenarnya dia juga udah
negur kita, tapi kalian gak dengar dan suara tawa kalian malah makin besar,
jadi dia marah. Dari tadi aku udah diam, mau ngasih kode ke kalian supaya diam juga,
tapi kalian gak ada yang liat aku.”
Ya ampun Kiky, kok baru
bilang sekarang. Kena semprot deh kita. Tapi gak apa-apa, sudah lewat kok.
Pesannya, kalau cerita
suaranya jangan terlalu besar, apalagi kalau ada yang ulangan, supaya kalau di
tegur guru bisa langsung kedengaran dan gak harus dapat jatah. Hehehehe.
Oh ya, beberapa hari
yang lalu, juga merupakan hari jadianku yang ke enam bulan bersama sang Abang
terkasih “Ilcham Hidayat”. Kalau di pikir-pikir, berarti aku pacaran sama dia
sejak naik kelas dua, ya kan ?
Terimakasih ya Bang
buat enam bulan yang indah ini. Gak kerasa ya sudah setengah tahun kita
bareng-bareng. Walapun kita jarang ketemu.
Terimakasih, Tuhan !
Akhirnya hari ini datang juga.
Selamat Tinggal
Semester Ganjil. Aku mau santai-santai dulu yaa ..
Byeee .. !!