Selasa, 16 Desember 2014

(Hari Bahagia) Surat Cinta Lomba Cipta Puisi

Hari ini bahagiaaa banget. Ini salah satu hari terbaik dalam hidupku.

Setelah kemarin sedih dan mengalami hari yang buruk karena harus menengalami kekalahan dua kali berturut-turut, hari ini aku mengalami hari yang luar biasa. Mungkin ada makna dan hikmah di balik kejadian kemarin. Buktinya saja hari ini aku mengalami hari yang bahagia dan banyak kejadian yang menyenangkan.

Aku sudah memutuskan untuk berhenti mengikuti lomba catur. Kalah dua kali berturut-turut itu sudah cukup. Tidak harus menambah luka lagi dengan menambah kekalahan.

Jadi hari ini aku mengikuti lomba yang kedua yaitu Lomba Cipta Puisi.

Deg-degan banget. Karena ini pertama kalinya aku mengikuti Lomba Cipta Puisi. Yang aku takutkan adalah bagaimana nanti jika lomba sudah berlangsung aku tidak memiliki ide yang bisa ku tulis.

Belum lagi penggunaan majas yang harus ada dalam puisi untuk dapat menambah keindahan puisi tersebut. Aduh, mau pakai majas yang bagaimana ? Nilai ulangan bahasa Indonesia ku saja tidak tuntas.

Tapi tak apa lah. Kehormatan ini sudah di berikan padaku dan aku telah di percaya oleh pihak sekolah untuk mewakili nama sekolah dalam cabang lomba ini. Jadi PeDe saja.

Untung saja tadi otakku sedang fresh dan tidak butuh waktu lama untuk memanasakannya. Jadi aku tidak terlalu butuh waktu lama untuk mencari ide.

Dalam salah satu episode Spongebob diajarkan bahwa yang paling sulit itu adalah memulai sesuatu.

Memang benar. Memulai sesuatu memang hal yang paling sulit. Jika sudah menemukan cara untuk memulainya, maka melanjutkannya adalah hal yang gampang. Tinggal meneruskan apa yang telah kita mulai.

Dan dalam waktu beberapa detik …

Tadaaaaaa …

Jadilah karya terbaruku yang berjudul “Negeriku Berurai Air Mata”.

Aku sebenarnya ingin menuliskannya di sini. Tapi sayang aku tidak bisa mengingat dengan persis apa yang telah ku tuliskan tadi, jadi aku tidak bisa menuliskannya kembali. Biarlah itu menjadi arsip panitia, siapa tau puisiku karya ku menang dan bisa muncul di majalah atau Koran. Hehehe.

Setelah itu aku keluar ruangan dengan senyuman puas karena merasa telah berhasil menaklukan tantangan yang ku hadapi hari ini. Kalah atau menang itu masalah di belakang. Yang penting aku sudah memberikan yang terbaik yang bisa ku lakukan.

Tante Husna, atau yang biasa di panggil Bunda kalau di sekolah, memberikanku kotak berisi kue. Whahaha. Bahagia banget dapat kotak. Iya sih sederhana. Tapi dalam keadaan lomba seperti ini, kotak berisi kue itu sesuatu yang mahal.

Bagaimana tidak ? Hanya guru yang diberikan kotak. Sedangkan kami peserta lomba tidak beri apa pun, bahkan air minum pun tidak ada. Jadi di beri kotak oleh guru itu sesuatu banget. Hahahaha.

Waktu aku berdiri-berdiri di depan ruangan lomba sambil menunggu temanku menyelesaikan karyanya, tiba-tiba ada anak cowok yang aku tidak tau namanya tapi kalau aku tebak dia anak SMP, datang kepadaku dan memberikan secarik kertas.

Dan kalian tau ? Anak SMP itu bersekolah di SMP BABUSSALAM. Aku ulangi, SMP BABUSSALAM.

Ya, tempat sang pujaan hati menimba ilmu saat ini.

“Nih, dari Ilham.”

“Dia dimana ? Dia sekarang ada di sana?”, tanyaku sambil menunjuk ke arah kumpulan anak Babussalam.

“Iya.”, lalu dia pergi begitu saja.

Aku pun langsung membuka surat tersebut dan membaca isinya.

Deg ….

Oh Tuhan. Setelah membaca surat itu, rasanya aku berada di atas awan. Bagaimana tidak, isi suratnya itu sangat dalam dan ….

Ah ! Entahlah !

Aku tidak bisa menjelaskannya dengan kata-kata. Bahkan Inna dan Kiky pun yang ku suruh untuk membaca surat itu merasa berada di atas awan dan berharap kekasih mereka pun dapat menulis kata-kata semanis yang berada di surat tersebut.

Langsung aja baca nih suratnya.


“Ass….

Maha Suci Allah swt. yang telah menciptakan makhluk (wanita) secantik dan seindah dirimu yang selalu memberiku Harapan dan Semangat setiap waktu. Engkau bagaikan bunga tulip yang selalu memberi aroma harum yang bisa menenangkan dan menyejukkan orang yang mencium baunya. Engkau bagaikan setetes embun yang dapat meredakan kehausan.

Dede, tolong jangan hancurkan Harapan ku yang telah membumbung tinggi untuk terus bersamamu. Tolong jangan kecewakan aku yang jauh di sini. Jangan melakukan hal-hal yang bisa menyakitiku karena dirimu lah satu-satunya harapan yang bisa membuatku bertahan di tempat ini.

Terus Berjuang …. Kobarkan semangat 45 …. Hehe ….

Semoga Menang. AMIN.

Satu pi pale’ …. Minta a obat na gigi ku nah. Hehehe J sama foto ….

I always LOVE You 4ever.”


Seakan belum cukup kebahagiaanku hari ini, Allah kembali memberiku kejutan kecil yang lainnya. Setelah memberiku kotak, Bunda memberiku lagi Pulpy Orange.

Dapat rezeki lagi nih kita.

Setelah itu aku di traktir makan lalapan di warung makan dekat segitiga yang ada patung jeruknya.

Bahagia + Kenyang = Surga Dunia.

Whahahaha. Benar-benar dapat surga dunia aku hari ini. Istilahnya “Ketiban Durian Runtuh”.

Oh iya, hari ini ATM ku juga sudah jadi. Lengkap sudah kebahagiaanku hari ini. Kurang bahagia apa lagi coba ?

Mulai dari dapat menghadapi tantangan di Lomba Cipta Puisi, dapat kotak, di traktir makan, di traktir pulpy, ATM perdanaku keluar.

Benar-benar salah satu Hari Terbaik dalam hidupku.

Terima kasih, Ya Allah.Terima kasih untuk hari ini.

Kemarin Allah memberiku cobaan, tapi hari ini, Allah membuat senyumku kembali terkembang. 

Mungkin ini juga merupakan cobaan, Allah ingin melihat bagaimana aku menyikapi kebahagiaan yang hari ini diberikan kepadaku.

Kata bijak hari ini, “Pelangi akan tampak setelah hujan reda, dan hujan tidak akan berlangsung selamanya. Demikian pula dengan kehidupan. Keindahan akan tampak setelah kita melewati beberapa kesedihan, tetapi kesedihan itu tidak akan berlangsung selamanya.”


“Roda itu berputar, demikian juga kehidupan. Tidak selamanya berada di atas, dan tidak selamanya pun berada di bawah.”
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template