Selasa, 02 Desember 2014

Ada Beberapa Orang

Ada beberapa orang di hidup ini yang hanya menarik pada saat masa sekolah saja. Lepas dari masa itu, dia tidak menarik lagi bahkan cenderung menjengkelkan.

Sebut saja teman, atau bisa di bilang sahabat SMPku. Namanya Jafar. Dulu waktu SMP aku pernah mengalami yang namanya jatuh cinta pada sahabat ku sendiri. Entah kenapa, tapi saat itu dia tampak menarik bagiku. Semua yang berhubungan dengan dia adalah sesuatu yang indah dan dapat membuatku luluh.

Mulai dari caranya berbicara, sikapnya yang apa adanya, gokil, santai, pokoknya saat itu semua yang ada padanya adalah hal yang baik dan menarik. Bahkan setelah dia jadian dengan temanku dan aku harus sakit hati tetapi harus ikhlas menerima semua itu, dia tetap tampak baik dan menarik di mataku. 

Bahkan setelah dia dikeluarkan dari sekolah aku tetap berharap dapat bertemu lagi dengannya dan dia aku bisa berusaha kembali mencuri hatinya.

Tapi, setelah beberapa tidak bertemu dengannya, ada sesuatu yang berubah. Pernah sekali dia menelponku dan memintaku untuk jadi bagian dari hidupnya, tapi saat itu aku sudah terlanjur sakit hati dan tidak mau menerimanya. Mengapa baru sekarang ? Mengapa setelah kau dicampakkan baru kau mencariku ? Mengapa tidak dari dulu ? Apakah aku hanya pelarian ? Atau kau terlambat menyadari bahwa sebenarnya aku lah orang yang selalu ada untukmu ? Aku bahkan sempat kehilangan harga diriku di hadapanmu karena aku mengakui bahwa aku menyukaimu, tapi kau meresponnya dengan biasa-biasa saja.

Saat itu aku sempat berpikir untuk menerimanya tapi dengan syarat aku ingin bertemu dengannya sekali saja. Karena aku rindu ingin bertemu dengannya. Rindu dengan candaan dan obrolan kami di salah satu sudut masjid pesantren Babussalam setiap malam ahad sesudah shalat maghrib. Kini itu semua hanya menjadi kenangan.

Setelah saat itu aku tidak pernah lagi mendengar kabar darinya dan dia seakan-akan hilang dari kehidupanku.

Dan pesona yang dia berikan waktu SMP ? Hilang dan pergi bersamaan dengan hilangnya dia dari hidupku. Rasa suka itu sudah tidak lagi. Rasa kagum dan menarik itu hilang diterbangkan angin. Dan dia sudah tidak menarik lagi bagiku. Kini dia hanya sahabat SMPku yang lama tidak berjumpa.

Selain Jafar, ada satu orang lagi yang juga waktu SMP sempat memberikan kisah Cinta Monyet untukku. Namanya Alim. Aku pernah menulis tentang dia di sini.

Hampir sama dengan Jafar, dia juga menawarkan sebuah pesona yang sulit untuk di tolak. Pesona tersebut menyilaukan mata hingga tidak peduli bahwa saat itu dia sedang bersama seseorang. Tapi dia tidak pernah berani mengungkapkan perasaanya karena takut merusak persahabatan yang telah kami bina. Tapi tetap saja, rasa suka itu tidak akan hilang begitu saja. Bahkan hingga aku kelas satu SMA, aku masih berharap dia akan pindah ke sekolahku dan kami bisa akrab lagi seperti saat SMP. Sayang, itu semua hanyalah harapan kosong yang tidak mungkin terwujud.

Kabar terakhir yang ku dengar, dia berhenti sekolah.

Sejak saat itu, rasa suka ku ke dia langsung hilang begitu saja. Apa yang bisa diharapkan dari seseorang yang tidak bersekolah ? Dan sama seperti Jafar, kini dia juga hanya lah sahabat SMPku yang paling ku sayang dan dia juga menyayangiku tapi tidak untuk dijadikan teman hidup.
Istilah “Terima apa adanya” tidak ada dalam kamus kehidupanku. Mau makan apa kalau hanya bermodalkan cinta. Cinta tidak dapat membuat kenyang.

Selain mereka berdua, ada lagi kakak kelas ku di Aliyah, namanya Ali. Waktu aku masih kelas satu dan dia kelas tiga, aku sempat ngefans dan suka dengan dia. Bagaimana tidak ? Penampilannya yang keren, suaranya bagus, pintar memainkan alat music, sosok laki-laki idaman hampir semua wanita.

Beruntung sekali orang yang ditaksir olehnya. Dan temanku merupakan salah satu orang yang dia taksir. Tentu saja aku tidak termasuk dalam daftar cewek yang dia taksir. Aku tidak memenuhi criteria standard yang dia tetapkan.

Aku sempat iri dengan temanku itu. Enak sekali bisa di taksir oleh kakak kelas sekeren itu.

Tapi, hampir sama dengan Jafar dan Alim, menjelang saat-saat terkakhir SMAnya dia menjadi agak-agak stress. Entah karena pengaruh apa. Tapi yang ku dengar dari gossip yang beredar, dia mengalami semacam masalah religious. Entah apa maksudnya itu.

Nah, saat itu lah pesona yang dia miliki hilang. Cahaya yang selama ini mengelilinginya kini berubah menjadi gelap. Bahkan setitik cahaya pun tidak ada yang tersisa. Pesonanya benar-benar hilang.

Kini aku berpikir, untunglah aku tidak termasuk dalam daftar cewek yang dia taksir. Pernah ngefans ke dia tidak apa, itu hanyalah kesalahan kecil yang biasa dilakukan oleh remaja labil. Untunglah aku sempat menyadari hal itu.


Jadi, dalam kehidupan ini, ada beberapa orang yang seiring berjalannya waktu, pesonanya bagaikan hilang sedikit demi sedikit di terbangkan oleh angin dan mungkin diberikan ke orang lain yang lebih pantas dan lebih tau bagaimana cara menggunakan dan mensyukuri karunia yang telah diberikan oleh Allah swt.
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template