Aku bukanlah tipe orang yang
disiplin. Apalagi masalah tepat waktu. Aku lebih sering terlambat daripada
tidak. Bahkan shalat pun kadang terlambat. Aku tau itu adalah kebiasaan yang
buruk. Makanya sedikit demi sedikit aku berusaha mengubah kebiasaan itu. Sedikit
demi sedikit aku berusaha agar aku bisa tepat waktu dan tidak terlambat lagi.
Mengikuti kebisaan orang-orang
Jepang yang terbiasa haidr 10-15 menit sebelum acar dimulai, maka aku pun
melakukan kebiasaan itu. Walaupun tetap saja, kadang kemalasanku yang luar
biasa itu menyebabkanku mengundur waktu dan akhirnya datang terlambat_-
Tapi aku berusaha sebisa mungkin
agar aku bisa datang cepat dan tidak terlambat. Berusaha mematuhi peraturan
sekolah yang harus hadir 15 menit sebelum lonceng berbunyi, tetapi pada
akhirnya, walaupun tidak terlambat, aku datang ke sekolah 5 menit sebelum
lonceng berbunyi karena harus menunggu Mamaku.
Setiap ada kegiatan sore di
sekolah, sebisa mungkin aku tidak tidur siang walaupun gravitasi tempat tidur
sangat kuat dan sangat susah untuk di tolak.
Kalau kebiasaan orang Jepang
datang 10-15 menit sebelum acara dimulai, maka kebiasaan orang Indonesia lain
lagi. Orang Indonesia akan datang 1 jam setelah acara dimulai. Ya walaupun itu
tidak semuanya sih. Kebiasaan orang Indonesia yang satu ini lah yang kadang
membuatku jengkel. Beberapa acara sosialisasi yang ku datangi selalu dimulai
satu jam lebih lambat daripada yang tertera di undangan. Itu pun kadang masih
ada saja yang terlambat, padahal acaranya saja mulainya terlambat.
Sama seperti hari Sabtu kemarin.
Kemarin sore aku ada jadwal
pengambilan nilai Muhadatsah di sekolah. Gurunya menyuruh kami datang ke
sekolah jam 3 tepat. Shalat Ashar berjama’ah di sekolah.
Ada rumor yang beredar katanya
jika kita cepat datang maka nilainya juga tinggi.
Jadi demi mengejar nilai tinggi
dan demi tidak datang terlambat, aku tidak makan siang dan belum sempat mandi ketika
ke sekolah sore itu. Limabelas menit kurang jam tiga aku sudah ada di sekolah.
Belum ada siapa-siapa di sekolah. Tentu saja. Siapa yang mau datang ke sekolah
di jam begini.
Hanya aku dan Idha yang ada di
sekolah waktu itu. Beberapa menit kemudian Kiky datang. Kini kami bertiga. Jam
3 lewat 15 menit, Nuni datang dan Ustadz pun belum datang. 15 menit kemudian
adzan Ashar sudah berkuman dang dan batang hidung Ustadz masih belum kelihatan.
10 … 20 … 30 menit aku, Nuni,
Kiky, dan Idha menunggu kehadiran sang Guru. Bahkan kami sudah memproduksi
beberapa foto akibat bosan dan mengantuk menunggu sosok yang tak kunjung
datang.
Beberapa menit kemudian, dari
arah perpustakaan muncul sosok yang tingginya hampir sama denganku, membawa
buku besar berwarna hijau dan memakai baju koko. Akhirnya, setelah SATU JAM
menunggu Guru ku pun datang.
Tuh kan, benar apa yang ku
bilang. Orang Indonesia selalu memulai acara satu jam lebih lambat daripada
yang seharusnya.
Yang paling mengesalkan adalah,
aku tidak tidur siang, tidak makan, dan tidak mandi datang ke sekolah demi
mengejar nilai dan demi tepat waktu tetapi ada beberapa temanku yang dengan
santainya baru datang ke sekolah jam 4 sore. Mereka datang dengan cantik,
segar, dan bahagia.
Mungkin kekesalanku sore itu akan
berkurang jika saja Guruku ketika pertama kali datang langsung minta maaf
karena keterlambatannya datang. Tetapi nyatanya, TIDAK. Dia datang dengan
cengengesan dan tanpa merasa bersalah sedikitpun telah membuatku menunggu
dirinya sejak satu jam yang lalu.
Selama ini aku selalu berusaha
menjaga sikap di depannya karena dia salah satu guru yang ku segani. Tetapi akibat
kejadian sore itu, kesegananku terhadapnya berkurang atau bahkan hilang sama
sekali.
Ketika aku berusaha memberitaunya
bahwa aku sudah ada di sini sejak satu jam yang lalu dengan harapan dia akan
meminta maaf, dia malah membela diri tanpa ada sedikit pun kata maaf yang
keluar dari bibirnya yang ku yakini selalu menyampaikan ajaran Allah itu. Tidak
ada sedikit pun walaupun itu hanya tersirat.
Setidaknya dia bisa menghargai
usahaku datang tepat waktu.
Inilah yang kadang menyurutkan
semangatku untuk belajar disiplin waktu. Bagaimana bisa disiplin coba kalau
gurunya saja datang terlambat ??