Minggu, 28 April 2013

Kulonuwun ...

Halo, pa kabar Friend .. !!

Namaku Ilma, saat ini aku sekolah sekaligus tinggal dan menetap di Pondok Pesantren Al-Qur'an Babussalam Cabang Selayar. Namanya aja pesantren, tapi isinya di dalam. Waw .. !! Ramenya minta ampun. Kami tinggal di asrama. Aku dan teman-temanku tinggal di asrama Fatimah Az-Zahra. Ada limabelas cewek berbeda karakter, usia, dan watak tinggal dalam satu atap tanpa pembina.

Terhubung dengan tangga yang berada di samping asrama, ada asrama lain di atas kami, namanya asrama Mariyah Al-Qibtiyah. Berisi juga kurang lebih 15 cewek unik dan antik yang usianya lebih tua daripada kami. Rata-rata mereka adalah kakak kelas yang diberi kepercayaan oleh ustadz untuk membantu membina santri-santri yang bandel dan susah mendengar. Ya kayak aku dan teman-teman asramaku.

Hidup jauh dari orangtua, kami melakukan semuanya sendiri. Di awali dengan bangun pagi, kami langsung membersihkan asrama dan sekitarnya, sebenarnya sih terpaksa, kalau gak kami bakal dapat hukuman dari seksi kebersihan. Setelah semuanya bersih, barulah kami mengerjakan kepentingan masing-masing, mulai dari mandi, mandinya harus ngantri lagi, selesai mandi membereskan tempat tidur, untung aja ranjangku di bawah, kami menggunakan ranjang tingkat, jadi yang ranjangnya di atas, kalau mau membereskan tempat tidur harus Ninja Warrior dulu, alias manjat-manjat naik turun ranjang kayak ninja.

Siangnya, waktu istiharat. Tapi bagi kami, waktu istirahat itu kami manfaatkan untuk mencuci.Susah hidup jauh dari orang tua. Semuanya dikerjakan sendiri. Pesantrenku bukanlah pesantren khusus putri, jadi ada santri putranya juga. Biasanya, kalau siang-siang, ada santri putra yang iseng pergi ke daerah terlarang, itu sebutan kami untuk wilayah yang gak boleh di masukin oleh santri putra ataupun santri putri, dan daerah terlarang untuk santri putra tuh belakang asrama putri.

Tapi biasa, ada aja santri putra yang nakal pergi ke belakang asarama putri. Apalagi kalau musim mangga, pohon mangga yang ada di belakang asrama kami dijadikan alasan oleh santri putra apabila ingin masuk ke daerah terlarang. Hal itu membuat kami yang biasanya cuma menggunakan pakaian santai dan celana pendek merasa risih dengan kehadiran mereke. Katanya mereka cuma mau ngambil mangga. Padahal, ada maksud lain di balik itu semua. Dasar otak kotor.

Karena suasana kayak penampungan, tak heran kalau pertengkaran sering meletus hanya karena hal sepele. Misal nih, mandinya kelamaan, barang-barang berceceran dimana-mana, salah ambil timba, kehilangan sesuatu, dan maaasih banyak lagi. Kadang bosan juga, tiap hari dengar celotehan orang-orang, apalagi kalau pagi. Radio rusak ada dimana-mana, dan itu hanya terjadi di pagi hari, kalau pagi udah lewat, semuanya kembali seperti biasa. Radio rusak berhenti siaran. Kalau sudah begitu, ingin rasanya pindah asrama dengan penghuni yang lebih sedikit agar tentram hidup ini.

Tapi kalau dipikir-pikir, banyak senangnya juga mondok dengan orang-orang aneh, unik, dan antik itu. Seru. Gak pernah kesepian, 24 jam selalu ada teman.

Banyak acara heboh yang bisa dilakukan bareng-bareng. Di asramaku, kalau malam Ahad pasti ada saja permainan yang kami lakukan untuk memeriahkan malam Ahad di pesantren. Karena kami di pesantren, jadi kalau malam Ahad semua penghuni asrama ngejomblo dulu. Sekalipun punya pacar, kan gak mungkin pergi malam mingguan, mau malam mingguan dimana ? Kita kan di pesantren. Tapi biasanya ada juga sih santri yang bandel pergi ketemuan ama pacarnya setiap malam Ahad, kami menyebutnya dengan "LANDING".

Intinya, kalau di pesantren tuh, gak ada yang namanya "MALAM MINGGU GALAU". Malam minggu kami selalu happy dengan banyaknya acara yang bisa dilakukan di asrama. Semuanya senasib sepenanggunan. Jomblo Massal .. !! Hehehe.

Kadang juga, kalau pembina lagi berbaik hati, diadakan nonton bareng di samping atau didepan koperasi. Jadilah kami berbondong-bondong pergi nonton layar tancap dadakan. Di situlah biasanya santri putra dan santri putri saling lirik-lirikkan. Ntar kalau matanya jilung, baru tau loh. #sirik.

Soal tolong-menolong, sudah pasti. Maklum, jauh dari orangtua dan saudara. Teman seasrama adalah makhluk pertama yang kita mintai tolong *terutama soal duit :D. Pernah nih, teman sakit tengah malam, gak tengah malam juga sih, tapi menjelang lah, langsung kami gotong rame-rame dari asrama ke poskestren yang berjarak entahlah berapa meter. Bukan jaraknya yang jadi masalah, biarpun jauh, kalau masih dalam wilayah pesantren sih gak apa-apa. Tapi ini, medan yang dilaluin berat banget. Mesti naik turun gunung dulu baru bisa nyampe di poskestren. Maklum, pesantren ku terlatak di daerah perbukitan. Jadi kalau mau kemana-mana, harus naik turun gunung. Apalagi kalau mau ke kelas dan ke masjid. Jadi serasa kayak anggota Mapala, naik turun gunung tiap hari. Kebayang gak susahnya naik turung gunung sambil ngebopong orang sakit ? Susah banget !!

Saat sedih dan patah hati banyak yang sukarela memberi pelukan dan hiburan.

Cerita di pondok tidak hanya sekedar suka-duka di asrama saja. Tapi juga suka-duka menghadapai hukuman yang yang diberikan oleh pembina dan kakak kelas yang diberi tanggung jawab oleh ustadz.Susah banget kawan hidup pesantren. Perlu tahan banting, baik mental maupun fisik.

Hmm , ada yang berani coba ??
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template