Rabu, 12 Maret 2014

Home Alone


Home Alone
Untuk yang kesekian kalinya, aku yang cantik, imut, dan manis ini di tinggal sendirian di rumah dan menjadi penjaga rumah. Sebagai anak tunggal, sendirian di rumah bukanlah hal baru bagiku. Itu sudah menjadi rutinitas yang hampir setiap saat ku jalani.

Tapi entah kenapa, kali ini aku merasa ..... apa ya kata yang tepat. Hm, kesepian mungkin. Ya, entah kenapa tiba-tiba aku merasa kesepian. Aku merasa jengkel di tinggal sendiri di rumah. Bukan satu dua kali sih aku mengalami hal ini, tapi kali ini rasanya beda.

Mama pergi ke rumah tante dan Papa pergi entah kemana. Kata mama sih papa pergi rapat. Tapi koq rapatnya seharian penuh sih ? Daritadi siang aku pulang sekolah sampai maghrib ini papa belum pulang juga. Arrgghhh .. !! Aku benci di tinggal sendiri. Walaupun sebenarnya aku menyukai kesendirian, tapi aku benci kalo ditinggal lama-lama.

Dampak negatif pada anak yang sering ditinggal orangtuanya adalah rasa tidak diperhatikan dan tidak dipedulikan lagi yang dapat mengakibatkan si anak berbuat diluar batas demi mendapatkan kembali perhatian orangtua.

Usiaku baru menginjak 15 tahun satu minggu lalu. Bagiku usia itu adalah usia awal memasuki masa remaja. Masa dimana seharusnya orangtuaku ada untuk mendampingku melalui masa-masa remajaku. Walaupun sebenarnya aku yakin tanpa bimbingan mereka aku tetap dapat melalui masa remaja ini dengan baik, soalnya mereka sudah sangat membimbing dan mendampingiku di tahun-tahun sebelumnya.

Hal lain yang membuatku yakin adalah aku telah melewati masa yang aku yakin merupakan masa yang palin gelap dan paling kelam dalam hidupku. Masa dimana aku dijauhi, dicibir, dan dicemooh hampir semua orang akibat masalah yang ku perbuat. Masa di mana nama baik keluarga ku pertaruhkan. Masa yang telah membentuk diriku yang sekarang yang lebih berhati-hati lagi dalam bertindak. Aku tidak ingin hal itu terulang lagi.

Dengan kondisi seperti sekarang, aku seharusnya bebas bisa pergi kemana pun aku mau. Tapi sayangnya, orangtuaku membatasi konesksiku dengan dunia luar. Semua hal yang membuatku berkomunikasi dengan dunia luar di sita. Mulai dari hp, facebook, dan twitter. Itulah mengapa aku tidak mempunyai akun social media. Untunglah mereka tidak tau kalau aku punya blog, seandainya mereka tau, hal pertaman yang akan mereka lakukan adalah menyuruhku untuk menutup blog ini dan kemudian menyita laptopku.

seperti inilah kurang lebih kehidupanku
Mungkin itulah alasan aku merasa kesepian. Tidak punya kakak ato adek yang bisa di ajak ngobrol, tidak punya facebook atau twitter yang bisa digunakan ngobrol dengan teman, dan juga tidak punya hp yang bisa di gunakan untuk sekedar smsan atau telfonan dengan temanku untuk mengusir kebosanan dan kesepian.

Mantanku pernah bilang, “sendirian ? kasian .. pasti kesepian kan ?”, aku tidak mau mengakui hal itu ke dia karena itu sama saja artinya dengan menunjukkan ke dia bahwa aku akan merasa kesepian tanpa kehadiran seorang pacar. Makanya aku jawab pertanyaan itu dengan alasan yang dibuat-buat agar dia tau kalau aku tidak butuh pacar hanya untuk mengusir rasa kesepian.

Tapi malam ini kalimat itu benar. Bukan. Bukan masalah punya pacar atau gak punya pacar, aku sekarang betul-betul kesepian karena tidak punya teman ngobrol, teman main, teman bercanda, teman curhat, dan teman-teman yang lain.

Untung aku masih punya blog ini, yang setia menemaniku kapan pun aku membutuhkannya.
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template