Empat kipas angin
besar berwarna hitam yang tertempel di dinding kelas menderu-deru berusaha
menghasilkan angin untuk mendinginkan ruangan seluas 10 x 10 meter yang berisi
20 anak manusia.
Suasana siang itu
panas sekali. Kipas angin tersebut sudah sampai pada kemampuan maksimalnya
menghasilkan angin, tapi hal itu sedikit pun tidak membantu. Suasan kelas tetap
saja panas.
Jam pelajaran
ketiga, Bahasa Arab, gurunya adalah ibuku sendiri. Pelajaran ini seharusnya
menyenangkan, tapi suasan kelas yang tidak mendukung membuat pelajaran ini
tampak sangat membosankan.
Ku lirik jam
tangan digital berwarna hitam yang melingkar manis di pergelangan tangan
kiriku. 11:35. Angka yang muncul pada layar LED jam tanganku. Tujuh menit lagi
pelajaran berakhir, pikirku.
Ingin rasanya
mengakhiri season ini.
Tadi pagi aku
tidak sempat sarapan sebelum berangkat sekolah, waktu istirahatpun aku tidak
sempat menyantap semangkuk bakso langgananku karena terlalu asyik berbincang
dengan Inna.
Kepalaku sudah
mulai sakit akibat kontraksi yang dihasilkan oleh perutku yang mulai
keroncongan ke otak.
Bosan, lapar,
sakit kepala, dan hawa panas, komplit sudah. Bisa jadi lebih buruk bagaimana
lagi kondisi ini ??
#cerpen di atas adalah salah satu cerpen gajeku yang ku cipatakan saat tidak ada lagi hal lain yang dapat ku lakukan selain mengarang. Mohon maaf apabila ceritanya agak kacau dan dapat mengakibatkan kalian membuang-buang waktu hanya untuk membaca cerpen tidak penting tersebut. ^_^