Entah apa yang berusaha Tuhan tunjukkan kepadaku. Tapi
aku sangat bersyukur akan dua hari yang penuh berkah ini. Mungkin ini jawaban
dari doaku selama ini. Dua hari berturut-turut aku bisa bertemu dengannya. Walaupun
pertemuan itu tidak berlangsung dengan lancar dan tidak sesuai dengan
harapanku, tapi itu sudah lebih dari cukup untuk mengobati rindu yang tak
tertahankan yang ada di hati ini.
Ya, hari ini aku pergi lagi ke pesantren. Hanya untuk
dapat bertemu dengannya. Tapi aku hanya bisa bertemu dengannya di saat-saat
terakhir sebelum aku pulang. Waktu menghalangi kami untuk dapat mengobrol lebih
intens.
Hanya percakapan seperlunya yang sebenarnya tidak
perlu. Ya, percakapan yang tadi berlangsung di antara kami bukanlah percakapan
yang seharusnya yang dilakukan oleh sejoli yang sedang di landa rindu yang
berkepanjangan.
Yang tadi kami bicarakan sebenarnya adalah
pembicaraan yang sudah kami bicarakan di telpon. Tapi mungkin karena sudah
tidak ada topic lain yang dapat kami bahas, daripada pertemuan itu hanya lewat
begitu saja tanpa ada satu pun dari kami yang berani untuk memulai percakapan,
maka dia mengangkat pembicaraan yang bisa di bilang sudah basi dan tidak perlu
di bahas lagi.
Bagaikan ada jurang yang memisahkan kami. Padahal kami
hanya terpisah sejauh dua meter, tapi itu terasa sangat jauh. Aku ingin lebih
dekat dari itu. Tapi ada suatu hal yang aku tidak tau yang membuatku bertahan
di jarak tersebut dan tidak berani mendekat.
Malu dan gengsi bercampur menjadi satu sehingga aku
tidak berani untuk lebih dekat lagi.
Tapi tak apa. Aku sudah sangat bersyukur dengan
pertemuan hari ini.
Pertemuan kemarin yang hanya dapat melihat wajahnya
saja sudah dapat membuat ku terbang, apalagi hari ini yang dapat ngobrol
langsung dengannya.
Ya walaupun percakapan kami bagiku itu berlangsung
sangat tidak menyenangkan karena cara dia ngomong tidak selembut jika kita
ngobrol di hp, tapi itu tidak menjadi masalah.
Toh jika nanti aku bisa ngobrol dengannya lagi, hal
itu bisa menjadi topic yang bagus untuk di bahas dan untuk menyudutkannya dan
membuatnya merasa bersalah. Hahahaha *evlilaugh