Terimakasih untuk hari ini, ya Allah. Walaupun hanya dapat
melihat wajah bodonya, hal itu sudah dapat membuatku bahagia.
Tidak apa tidak mengobrol dengannya. Pertemuan yang tidak
cukup beberapa menit itu sudah bisa mengobati sedikit rasa rindu ku untuk
melihat wajahnya.
Wajah yang selalu ku mimpikan hampir setiap detik. Berharap dapat
bertemu dan bercengkrama langsung dengan pemilik wajah tersebut.
Tapi tak apa. Harus ada pengorbanan di setiap hubungan. Tidak
ada yang bilang kalo LDR itu menyenangkan. Tapi ada keindahan dibalik itu
semua.
Kebahagiaan yang seakan tidak ada tandingannya ketika bisa
bertemu dengan orang yang sudah lama di rindukan dan berharap dapat tertawa
bersamanya. Saat hari itu tiba, waktu terasa berhenti berputar dan semua duka
berubah menjadi duka.
Mendengar suaranya di telpon tidak cukup untuk mengobati
rinduku padanya. Apalagi itu hanya bisa ku lakukan sekali dalam seminggu. Tapi hanya
itulah yang bisa ku lakukan saat ini. Hanya itu yang bisa kami lakukan saat
ini. Sambil menunggu waktu yang tepat untuk bertemu.
Sampai waktu itu, hanya kepercayaan masing-masing pribadi
yang dapat menjaga hubungan ini tetap berjalan.