Minggu, 26 Mei 2019

Hey Masa Lalu! Apa Kabar? Aku Rindu!


Mawang, 27 Mei 2019

Pernah dengar kuote yang berbunyi kurang lebih “Akan ada saat ketika kamu melihat dirinya, rasanya akan biasa saja” ?

Aku yakin kalian pasti tidak asing dengan kata Mutiara tersebut. Kalimat itu sering muncul dan berseliweran di semua media sosial, baik itu facebook, whatsapp, maupun Instagram.

Awalnya aku mengaminkan kata Mutiara tersebut. Tentu saja aku akan merasa biasa saja jika bertemu mantan. Karena itu memang harus. Aku HARUS merasa biasa saja. WAJIB. Kenapa? Karena aku adalah wanita yang sudah berstatus istri orang. Sama sekali tidak etis jika aku masih memiliki perasaan terhadap orang lain, bukan?

Tapi nyatanya aku hanyalah manusia biasa. Aku hanyalah seorang remaja yang kebetulan jodohnya datang lebih cepat dari seharusnya sehingga harus menikah disaat teman-temanku yang lain masih galau-galauan tentang cinta, jodoh, dan cowok yang ditaksirnya.

Ku pikir aku sudah menyelesaikan perasaanku dengannya sejak kami memutuskan untuk berpisah. Aku bahkan tidak ingat alasan kami berpisah. Aku pikir semuanya sudah selesai. Kisahku dengannya hanyalah salah satu kisah cinta masa SMAku yang pastinya akan menjadi bahan obrolan saat reuni nanti.

Sayangnya, itu semua hanya pikiranku. Hatiku tidak mengatakan demikian. Hatiku tidak baik-baik saja setiap membahas tentangnya. Apapun yang berhubungan dengannya, aku tidak pernah baik-baik saja dengan itu semua. Chatnya di grup alumni, statusnya di Instagram, tulisanku di blog tentangnya, aku tidak pernah biasa saja saat melihat itu semua. Ada sedikit sesak di dada.

Berdamai dengan diri sendiri? Berdamai dengan masa lalu? Berdamai dengan hati? Jujur dengan diri sendiri? Bagaimana mungkin aku bisa melakukan itu semua jika dadaku masih saja sesak tiap kali hal tentangmu melintas di pikiran?

Mungkin ini tidak etis, tidak wajar, tidak boleh, tidak seharusnya ku lakukan, tapi izinkan aku mengungkapkan tentang perasaanku melalui tulisan ini, toh sangat kecil kemungkinan dia akan membaca tulisan ini. Juga sangat kecil kemungkinan orang yang mengenalku di dunia nyata membaca tulisan ini, jadi izinkanlah aku meluapkan perasaanku.

Hey Masa Lalu!
Apa Kabar?
Aku rindu
Ku harap kamu baik-baik saja dan selalu dalam lindungan Allah
Tidak bisakah kita berteman akrab layaknya teman yang lain?
Layaknya seperti aku dan jalil, laits, hafidz, dan teman-temanmu yang lain?
Atau seperti kamu dan dilla, nuni, ika, fitri dan teman-temanku yang lain?
Tidak bisakah kita seperti itu?
Demi Tuhan, Aku rindu.


 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template