Kamis, 23 Mei 2019

My Sharing Partner


Manusia adalah adalah makhluk sosial, itu fakta dan tidak ada yang bisa membantahnya. Sebagai individu, kita membutuhkan individu lain untuk menjalani hidup. Walaupun ada beberapa yang mengaku bahwa dia bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain, tapi tetap saja kau tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupmu jika tak ada orang lain yang berjasa menyediakan semua itu.

Dan perempuan tampaknya merupakan makhluk yang lebih sosial dibanding laki-laki. Itulah mungkin mengapa kelompok sosialita isinya rata-rata adalah perempuan. Karena perempuan suka bersosialisasi, suka bergaul, suka cerita, suka berbagi, suka curhat.

Nah, bicara masalah curhat, ini pastinya mengenai masalah pribadi yang tidak semua orang boleh tau. Kecuali bagi mereka remaja alay yang masih dalam tahap pencarian jati diri yang curhatnya di media sosial. Mungkin mereka pikir masalahnya termasuk ke dalam Problematika Umat yang semua orang harus tau dan kemudian diadakan konferensi PBB hanya untuk menyelesaikan masalahnya, yang aku yakin tidak akan jauh-jauh dari masalah pacaran, teman, PHO, PHP, javascript, html, oke aku mulai ngawur. Itu Bahasa pemrograman.

Tidak semua orang dapat dijadikan partner curhat dan tidak semua orang dapat menjadi partner curhat yang baik. Ada yang hanya sekedar mendengarkan tanpa memberikan saran yang kita butuhkan, ada yang mendengarkan hanya karena sekedar ingin tau bukan karena peduli, ada yang bahkan tidak peduli sama sekali. Zaman sekarang susah mencari teman yang benar-benar mau mendengarkan curhatanmu. Kebanyakan dari mereka hanya ingin tau apa yang terjadi lalu kemudian dijadikan bahan gossip tanpa benar-benar peduli dengan perasaanmu.

Ada quotes yang mengatakan “Rezeki itu bukan Cuma berupa uang. Teman yang baik juga merupakan rezeki.” Aku tidak tau siapa yang mengatakan itu karena itu sudah beredar luas di dunia maya tanpa mencantumkan nama pembuatnya.

Quote itu ada benarnya. Benar sekali malah. Dan aku berterima kasih kepada Allah, sangat-sangat bersyukur kepada Allah karena Dia telah memberikanku teman-teman yang baik seakan tidak peduli sudah berapa banyak dosa yang telah ku perbuat.

Aku mempunyai teman-teman yang baik. Banyak teman-teman baik. Teman dekat. Sahabat baik. Tapi tidak semua dari mereka menjadi partner curhatku. Bukan dengan sengaja aku memilih siapa saja yang menjadi partner curhatku. Ini terjadi begitu saja. Saat kamu bisa benar-benar terbuka dengan seseorang, saat kamu merasa dimengerti oleh orang lain tanpa harus menjelaskannya lebih banyak, saat dia tau apa yang kamu rasakan dan juga bisa merasakan apa yang kamu rasakan, saat pikiranmu dan pikirannya seakan menyatu. Dia tau apa yang kamu mau, paham apa yang kamu rasakan. Dan begitu juga sebaliknya. Kalian saliang memahami satu sama lain sama baiknya dengan memahami diri kalian sendiri. Ya, kurang lebih seperti itulah yang terjadi saat aku memilih siapa saja yang menjadi partner curhatku.

Rencananya aku ingin mengenalkan kepada kalian siapa saja mereka, orang-orang aneh yang entah bagaimana sepertinya dapat bertelepati denganku tanpa ku sadari hal itu. Tapi karena tulisan ini sudah terlalu Panjang, aku akan melanjutkannya di lain waktu.

See You Next Time‼

Nb : jika kamu menemukan seseorang seperti ciri-ciri yang ku katakan di atas, aku akan sangat bahagia jika kamu mau menceritakannya padaku

 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template