Manusia
adalah adalah makhluk sosial, itu fakta dan tidak ada yang bisa membantahnya.
Sebagai individu, kita membutuhkan individu lain untuk menjalani hidup.
Walaupun ada beberapa yang mengaku bahwa dia bisa hidup sendiri tanpa bantuan
dari orang lain, tapi tetap saja kau tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupmu
jika tak ada orang lain yang berjasa menyediakan semua itu.
Dan
perempuan tampaknya merupakan makhluk yang lebih sosial dibanding laki-laki.
Itulah mungkin mengapa kelompok sosialita isinya rata-rata adalah perempuan.
Karena perempuan suka bersosialisasi, suka bergaul, suka cerita, suka berbagi,
suka curhat.
Nah,
bicara masalah curhat, ini pastinya mengenai masalah pribadi yang tidak semua
orang boleh tau. Kecuali bagi mereka remaja alay yang masih dalam tahap
pencarian jati diri yang curhatnya di media sosial. Mungkin mereka pikir
masalahnya termasuk ke dalam Problematika Umat yang semua orang harus tau dan
kemudian diadakan konferensi PBB hanya untuk menyelesaikan masalahnya, yang aku
yakin tidak akan jauh-jauh dari masalah pacaran, teman, PHO, PHP, javascript,
html, oke aku mulai ngawur. Itu Bahasa pemrograman.
Tidak
semua orang dapat dijadikan partner curhat dan tidak semua orang dapat menjadi
partner curhat yang baik. Ada yang hanya sekedar mendengarkan tanpa memberikan
saran yang kita butuhkan, ada yang mendengarkan hanya karena sekedar ingin tau
bukan karena peduli, ada yang bahkan tidak peduli sama sekali. Zaman sekarang
susah mencari teman yang benar-benar mau mendengarkan curhatanmu. Kebanyakan
dari mereka hanya ingin tau apa yang terjadi lalu kemudian dijadikan bahan
gossip tanpa benar-benar peduli dengan perasaanmu.
Ada
quotes yang mengatakan “Rezeki itu bukan
Cuma berupa uang. Teman yang baik juga merupakan rezeki.” Aku tidak tau
siapa yang mengatakan itu karena itu sudah beredar luas di dunia maya tanpa
mencantumkan nama pembuatnya.
Quote
itu ada benarnya. Benar sekali malah. Dan aku berterima kasih kepada Allah,
sangat-sangat bersyukur kepada Allah karena Dia telah memberikanku teman-teman
yang baik seakan tidak peduli sudah berapa banyak dosa yang telah ku perbuat.
Aku
mempunyai teman-teman yang baik. Banyak teman-teman baik. Teman dekat. Sahabat
baik. Tapi tidak semua dari mereka menjadi partner curhatku. Bukan dengan sengaja
aku memilih siapa saja yang menjadi partner curhatku. Ini terjadi begitu saja.
Saat kamu bisa benar-benar terbuka dengan seseorang, saat kamu merasa
dimengerti oleh orang lain tanpa harus menjelaskannya lebih banyak, saat dia
tau apa yang kamu rasakan dan juga bisa merasakan apa yang kamu rasakan, saat
pikiranmu dan pikirannya seakan menyatu. Dia tau apa yang kamu mau, paham apa
yang kamu rasakan. Dan begitu juga sebaliknya. Kalian saliang memahami satu
sama lain sama baiknya dengan memahami diri kalian sendiri. Ya, kurang lebih
seperti itulah yang terjadi saat aku memilih siapa saja yang menjadi partner
curhatku.
Rencananya
aku ingin mengenalkan kepada kalian siapa saja mereka, orang-orang aneh yang
entah bagaimana sepertinya dapat bertelepati denganku tanpa ku sadari hal itu.
Tapi karena tulisan ini sudah terlalu Panjang, aku akan melanjutkannya di lain
waktu.
See You Next Time‼
Nb : jika kamu menemukan seseorang seperti
ciri-ciri yang ku katakan di atas, aku akan sangat bahagia jika kamu mau menceritakannya
padaku