Sekarang yang namanya “Goyang
Dumang” lagu ngetrend banget. Iya gak ? Mulai dari balita yang baru bisa
ngomong sampai kepada aki-aki yang sebentar lagi mau di jemput sama malaikat
maut pasti tau lagu “Goyang Dumang”.
Tadi sepulang dari rumahnya omku,
aku singgah di salah satu supermarket, gak “super” banget sih sebenarnya, tapi
di Selayar itu sudah termasuk golongan supermarket, sedangkan minimarket adalah
bahasa gaul untuk kios.
Tujuanku adalah untuk membeli
persediaan makanan selama masa hibernasi nanti. Beruang keleus.
Iya sih bukan untuk masa
hibernasi, lagipula mana ada musim dingin di Indonesia ? Iya gak ? Musim hujan
aja, hujannya malas-malasan turun, apalagi musim dingin, mimpi di siang bolong
itu mah namanya.
Aku membeli makanan itu untuk
persediaan di rumah. Tau sendirikan kalau cewek itu hobby-nya ngemil. Dan berhubung
aku malas keluar rumah kalau hanya untuk membeli makanan sebiji duabiji karena
repot harus berpakaian dulu dan harus merasakan teriknya matahari, maka aku
akan membeli langsung satu pack untuk persediaan beberapa hari di rumah. Kan kalau gitu simple. Setali tiga uang. Sekali jalan, langsung beli semuanya.
Di tengah penjelajahanku dari
satu rak ke rak lain untuk mencari, memilih, dan memilah jenis makanan apa yang
cocok untuk musim ini, tiba-tiba salah seorang dari pegawai supermarket
tersebut lewat di sampingku sambil menyanyikan lagu “Goyang Dumang”.
Hal yang biasa sih sebenarnya. Yang
membuat pemandangan itu menjadi tidak biasa adalah dia menyanyikan lagu itu
sambil menggendong bayi yang belum cukup berusia satu tahun, dan lagu itu
digunakan untuk menangkan si bayi.
Untuk sejenak pikiranku
teralihkan.
Dulu, menurut cerita nenek-nenekku,
kalau aku nangis, lagu yang di pake buat nenangin aku itu lagu-lagu kebangsaan,
lagu nasional, entah lagunya selesai atau gak, nyambung sana nyambung sini, tapi
setidaknya itu lagu Indonesia yang mengandung pesan moral dan semangat nasionalisme. Atau
kalau tidak, cukup dengan lagu nina bobo saja.
Lah sekarang ? Lagu yang di pake
malah “Goyang Dumang”.
Mau jadi apa bangsa ini kelak jika
sejak bayi sudah di perdengarkan lagu yang tidak bermutu seperti itu. Memang sih
sang bayi belum mengerti dengan lagu tersebut, tapi setidaknya perdengarkanlah
sesuatu yang baik kepada calon-calon penerus bangsa ini.
Contohnya lantunan ayat suci
Al-Qur’an mungkin. Atau kalau yang non-muslim mungkin bisa memperdengarkan
lagu-lagu yang mengandung pesan moral, kehidupan, dan akhlak. Sehingga kelak
apa yang di dengarnya sekarang dapat menjadikannya pribadi yang lebih baik.
Postingan ini di publikasikan juga di www.nyunyu.com
Postingan ini di publikasikan juga di www.nyunyu.com