Jumat, 27 Februari 2015

Karena Hanya Dirimu, Bodoh

Berbagai cara dan berbagai hal telah ku lakukan untuk mengalihkan pikiran ini darimu. Untuk sekedar melupakan perasaan rindu yang sangat menyesakkan hati ini.

Mulai dari melakukan berbagai kegiatan, mencari kesibukan, melakukan hal yang wajar seperti mengikuti ekskul sampai kepada hal yang tidak wajar seperti mengalihkan perasaanku ke orang lain hanya untuk menyenangkan sejenak hati ini.

Aku bersikap seakan-akan aku menyukai orang lain. Awalnya itu hanya pengalihan saja. Agar aku tidak terlalu stress memikirkan dirimu yang jauh disana.

Tapi lama kelamaan aku malah terjebak perasaanku sendiri dan aku tampaknya suka dengan orang lain.

Aku takut. Aku takut jika keadaannya begini terus aku takut tidak bisa menjaga hatiku untukku.

Tapi, tampaknya itu tidak akan terjadi.

Karena, walaupun aku menyukai orang lain, menemukan orang lain yang dapat ku kagumi, ku pandangi, dan dapat mengalihkan perasaan rinduku, tapi itu semua tidak bertahan lama. Itu hanya terjadi saat aku bersama dengan orang itu. Selebihnya, saat aku sendirian, aku tetap memikirkan kamu.

Memikirkan dirimu yang jauh di sana. Tanpa kabar sedikit pun. Memikirkanmu yang selalu meminta pendapatku tentang suatu hal tapi pada akhirnya kamu hanya mengikuti keinginanmu saja. Lalu untuk apa kamu bertanya pendapatku kalau tidak di dengarkan ? Hanya ingin mendengar pendapatku saja ?

Ah ! Dasar bodoh! Dan lebih bodohnya lagi, aku malah mencintai orang bodoh sepertimu yang jauh di sana. Sedangkan di sini, di dekatku ada orang yang lebih darimu. Lebih pintar, lebih baik, lebih perhatian, dan lebih yang lainnya. Aku menyukainya. Tapi aku tidak tau bagaimana perasaannya terhadapku. Jadi perasaanku terhadapnya berhenti pada level menyukai saja, tidak naik ke level berikutnya.

Beda denganmu Bodoh !! Aku mencintaimu. Aku mencintai kebodohanmu. Aku mencintai kenakalanmu. Aku mencintai apa adanya dirimu. Karena apa adanya dirimu lah yang membuatku ingin mencoba menjalin hubungan denganmu padahal awalnya aku sama sekali tidak mengenalmu.

Waktu terasa berjalan lambat, Kasih.

Tangis tak dapat lagi menenangkan hati ini. Andaikan tangis dapat mengurangi atau mengobati rinduku padamu, maka saat ini aku akan menangis sekencang-kencangnya. Sayangnya itu tidak terjadi. Itu hanya menambah sesak di dada ini.
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template