Jumat, 20 Februari 2015

Story Of English Spending Night (Opening Season 1)

English spending night is a good event, a good chance to study and to know English more.
Kurang lebih seperti itulah salah satu kalimat yang ku ucapkan saat membawakan Welcome Speech dalam acara pembukaan “English Spending Night”. Pembukaan acara sekaligus Welcome Speech pertama dan Spending Night pertamaku. Satu lagi moment bersejarah dalam hidupku.

Kemarin sore adalah acara pembukaan English Spending Night, Alhamdulillah berjalan dengan lancar. Dengan senyuman dan hasil latihan selama lima menit bareng Pembina Ibnu Sina English Club (IBSEC) yang sama sekali tidak ganteng, tapi keren maksimal dan mempunyai charisma yang kuat, dan punya daya tarik luar biasa yang tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, kakak Awal Ma’ruf. Atau yang ku panggil kakak Awal.

Aku sebenarnya punya julukan buat kakak Awal. The Charming Men. Kenapa Men ? Kenapa bukan boy ? Karena dia bukan lagi anak laki-laki. Dia sudah berkeluarga dengan dua bidadari kecil yang melengkapi keluarga kecilnya. Jadi dia merupakan pria dewasa. Makanya pake Men.

Alhamdulillah acara pembukaannya berjalan dengan lancar. Tidak ada sedikit pun hambatan. Walaupun yang jadi MC Bhs. Inggris sempat salah sedikit, tapi itu tidak menjadi masalah.
Ini adalah kegiatan English Spending Night pertama yang ku ikuti.

Awalnya aku merasa kegiatan ini akan berjalan membosankan karena tidak ada satu pun dari teman dekatku yang mengikuti acara ini. Aku sudah menyiapkan rencana, jika nanti aku merasa bosan dan tidak punya teman untuk ngobrol aku akan pergi ke kak Awal dan ngobrol sama dia. Pasti kak Awal akan bersedia menemaniku walaupun itu terpaksa.

Materi pertama Englih Spending Night adalah Vocabulary. Di materi Vocabulary ini kami di ajarkan bagaimana cara untuk dapat menghafal banyak vocabulary atau kosa kata dalam Bahasa Inggris dengan cepat.

Aku pun bergabung dengan kelompok anak kelas satu yang memang sudah lumayan akrab denganku karena kami sama-sama anak tahfidz. Daripada aku terisolir dan tampak seperti orang bodoh karena tidak punya teman, mau tidak mau aku harus bergabung dengan mereka. Walaupun kehadiranku nampaknya tidak terlalu di perdulikan. Aku hanya di jadikan sebagai tempat bertanya. Selebihnya, tidak ada. Dan juga tidak ada satu pun dari bahan obrolan mereka yang aku pahami, jadi aku tidak bisa ikut nimbrung. Jadilah aku sebagai senior di antara adik-adikku.

Kalau ceritanya kayak gini, rasanya mau kembali jadi kelas satu. Dimana aku bukanlah seorang senior yang punya tanggung jawab mengawasi adik-adikku, melainkan seorang junior yang harus di awasi dan tidak punya tanggung jawab apa-apa.

Sehabis shalat Maghrib kami di suruh menghafalkan 40 kosa kata sebagai tiket untuk makan malam. Kalau tidak, maka kami tidak akan mendapat jatah makan malam. Aku yang baru 4 kali datang di kegiatan IBSEC tentu saja tidak punya persiapan seperti apa yang telah di siapkan oleh para juniorku.
Aku pun mengambil jalan pintas. Aku menulis 40 kosa kata berdasarkan apa yang telah ku ketahui sebelumnya. Jadi aku tidak perlu lagi mulai dari nol untuk menghafal 40 kosa kata. Dengan begitu aku tidak butuh waktu lama untuk menghafal 40 kosa kataku.

Tidak butuh waktu lama untuk mencari 40 kosa kata. Setelah selesai, aku pun langsung menghadapkan hafalanku ke Mr. Charming. Untungnya dia tidak menyuruhku untuk mengulang kembali apa yang telah aku tulis, karena tentu saja aku tidak akan bisa mengingat dengan baik apa-apa saja yang telah aku tulis di situ. Dia hanya bertanya dalam Bahasa Inggris dan aku menjawab Bahasa Indonesianya. Tapi itu berdasarkan apa yang aku tulis.

Dan jadilah aku yang pertama menyelesaikan hapalan 40 kosa kata untuk tiket makan malam. Hahahah #evillaugh.

“So, what must I do now ?”, tanyaku ke Mr. Charming setelah aku menyelesaikan hapalanku, aku tidak tau apakah kalimatku itu sudah benar atau tidak, yang penting aku tidak menggunakan Bahasa Indonesia, karena ada aturannya, selama kegiatan English Spending Night berlangsung para peserta tidak boleh menggunakan bahasa lain selain Bahasa Inggris.

“Sit here and take conversation with me.”, jawabnya. Haha. Rasanya senang banget. Di suruh duduk di sampingnya Mr. Charming !! Rasanya kayak pengen terbang. Gimana gak coba ? Dia nyuruh aku duduk di sampingnya dan menyuruhku bercakap-cakap dengannya. Bangganya tuh maksimal dewa banget. Aku ngerasa jadi orang kepercayaannya Mr. Charming. Karena tidak setiap siswa bisa mendapat kehormatan dipanggil oleh Mr. Charming untuk bercakap-cakap dengannya. Hehehe #evilsmile.

Lebih dari itu, aku juga di beri kepercayaan untuk membantunya mengecek hapalan para peserta English Spending Night. Setiap yang sudah menghapal, bukunya harus di beri tanda ACC untuk menandakan kalau dia sudah menghafal. Kalau guru yang lain ibaratnya Cuma ngasih kita kepercayaan untuk memeriksa hasil pekerjaan siswa, tapi tidak untuk member nilai. Kalau Mr. Charming lain. Dia mengizikanku untuk memberi tanda ACC di buku peserta yang menghadapkan hapalannya ke aku. Tambah berasa jadi orang kepercayaannya Mr. Charming. #banggamaksimalmodeon.

Kemudian kegiatan di lanjutkan dengan Evening Prayer Together atau Shalat Isya Berjamaah.
Sehabis shalat Isya, kegiatan di lanjutkan di ruang kelas. Materi selanjutnya adalah Warming Up, Grammar, dan Tenses. Ini dia yang aku tunggu-tunggu. Bukan Warming Up-nya yang aku tunggu, karena aku tidak tau sama sekali apa itu Warming Up. Yang aku tunggu itu Grammar dan Tenses.

Kenapa ? Karena pembawa materi kedua materi itu adalah orang teraneh, tergokil, tapi juga terbaik, terkeren, dan terperhatian yang pernah ku kenal dan ku temui. Mereka adalah guru Speaking ku yaitu Mr. Idhar dan myMr. Charming, Mr. Awal. Kalau dua orang itu yang membawakan materi, sampai jam berapa pun aku sanggup. Karena kita tidak akan mengantuk kalau di ajar oleh dua orang hebat itu. Mereka selalu punya joke-joke super lucu dan cara yang tidak disangka-sangka untuk membuat kami tertawa.

Malam itu aku baru tau kalau ternyata Warming Up itu seperti pemberian motivasi. Atau dengan kata lainnya pemanasan otak. Jadi otak kita di panaskan agar semangat untuk belajar. Pembawa materinya adalah myBeloved HeadMaster, Mr. Sofanul Hidayatullah, S.Pd.I, M.Ag. (maaf pak kalau gelarnya salah).

Untungnya Warming Up-nya Cuma sebentar. Walaupun sebenarnya aku suka mendengarkan petuah-petuah dan motivasi-motivasi yang diberikan oleh myBeloved HeadMaster, but for toningt, tapi untuk malam ini aku minta maaf karena aku tidak terlalu bersemangat untuk mendengarkan petuah Anda karena aku ingin segera memulai belajar Bahasa Inggris yang materi dan cara belajarnya jarang kita dapatkan dalam proses pembelajaran formal di sekolah.
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template