Kamis, 23 Mei 2013

Hari Bahagia Sepupuku

12 Mei 2013 yang lalu merupakan hari bahagia buat sepupuku. Hari itu merupakan hari prosesi perkawinannya. Walaupun sederhana, tapi aku yakin, pasti hari itu merupakan hari yang sangat berkesan dalam hidupnya dan itu cuma akan di alamisekali dalam hidup.

Sebenarnya tidak ada yang cukup berkesan dari pesta perkawinan dan bisa di ceritakan selain itu merupakan pesta perkawinan sepupuku yang dilaksanakan secara sederhana.

Awalnya aku kira aku akan merasa bosan dengan acara perkawinan ini. Karena sudah banyak acara perkawinan yang aku hadiri dan semuanya berkahir dengan membosankan.

Tapi entah kenapa, tampaknya acara perkawinan yang satu ini perlu ku ceritakan yang ku pajang di blog kebanggaan ku ini. Mungkin karena aku dan dia memang cukup dekat. Hampir tiga tahun dia tinggal di rumahku selama dia menuntut ilmu menjadi mahasiswa di sala satu cabang universitas swasta yang ada di Selayar.

Hal yang lain menjadi alasan aku dengan senang hati ingin menulis kisah ini adalah karena aku dan dia tampaknya cukup nyambung dapat saling mengerti. Walaupun usia kami terpaut jauh, aku baru saja mau masuk SMA dan dia sekarang udah kuliah semester 5.

Faktor yang menyebabkan itu karena kami memiliki kesamaan dalam hal selera. Kami sama-sama menyukai Super Junior, terutama Siwon, kami juga sama-sama ngefans sama Lee Min Ho sejak pertama nonton Boys Before Flower.

Waktu zaman-zaman dia masih pacaran, aku sering ngobrol dengan pacarnya, saling ledek dan saling menghina, waktu aku punya pacar juga dia rela membantu merahasiakannya. Aku bahkan pernah nebeng nelfon pake hp dia gara-gara waktu itu hpku di situ ama Papa.

Ya udah deh, mungkin cukup perkenalannya. Sekarang aku akan menceritakan bagaimana prosesi pernikahannya. Supaya kalian juga bisa tau prosesi pernikahan dan adat yang ada di pelosok Sulawesi Selatan. Tapi gak pelosok-pelosok banget koq.

Tak banyak yang bisa di ceritakan.

Aku cuma mau cerita kalau hari itu aku jadi anrong pengantinnya. Dalam bahasa Selayar anrong itu artinya ibu. Berhubung hari itu aku belum tau apa artinya anrong, aku sih mau-mau aja di suruh jadi anrong. Walaupun aku gak punya persiapan, termasuk baju yang gak nyambung dengan apa yang ku perankan, aku tetap di suruh jadi anrong. Enjoy aja !


gini nih gaya aku waktu pergi ke pesta pernikahannya sepupuku.


Bagiku itu cukup berkesan, karena selama ini, aku jarang sekali terlibat dalam suatu acara pernikahan dan menjadi orang penting dalam acara itu.Sebenarnya ada hal lain yang ku inginkan. Aku mau mendengarkan nasehat perkawinan. Karena dengar-dengar, nasehat perkawinan itu lucu dan enak di dengarkan.

Acara pun di mulai. Mempelai wanitanya adalah sepupuku, sedangakan mempelai prianya aku tidak kenal. Aku di suruh duduk di samping mempelai wanita, menjalankan peranku sebagai anrong. Pakaianku kontras sekali dengan pakaian mempelai wanitanya dan pendamping pengantin.

Mempelai wanita menggunakan kebaya dengan warna gold, sedangkan pendamping pengantinnya menggunakan baju bodo, baju khas Sulawesi Selatan, warna kuning. Ada satu anrong lagi, dia pake baju bodo warna ungu.

nah ! yang ini foto aku sama sepupuku aku di kamar pengantin sebelum acara di mulai


Salah kostum nih. Pikirku. Gayaku hari itu bisa di bilang santai untuk sebuah acara pernikahan. Aku hanya memakai gamis yang aku pakai waktu munaqasyah kemarin. Benar salah kostum ! Tapi seperti yang ku bilang tadi. Enjoy Aja !!

Ijab Qabul pun selesai. Kini waktunya sang mempelai pria masuk ke kamar menjemput sang mempelai wanita. Pendamping pengantin pria dan anrong pengantin pria juga masuk ke dalam ke kamar. Pendamping penganting pria memberi amplop kepada pendamping pengantin wanita. Atau bahasa Selayarnya passappi'.

Berhubung anrongnya ada dua, anrong pengantin pria agak sulit menemukan yang mana anrong penganting wanita. Padahal temannya udah nemu, tapi dia gak. Dia gak tau kalau aku yang jadi anrong, padahal jelas-jelas aku ada di depan dia.

Agak geli juga sih. Hehehehe. Gimana dia bisa tau, aku kan gak pake baju bodo. Aku juga gak merhatiin kalau dia ternyata mau ngasih aku amplop. Jadi aku cuek aja. Setelah di tegur sama temanku,aku baru memperhatikan, oh, dia mau ngasih aku amplop. Dia juga baru tau aku setelah di beri tau oleh ibu-ibu yang ada di kamar itu.

Aku sempat memperhatikan wajah orang yang "memberiku" amplop. Dalam keadaan cukup gelap dan penuh sesak karena banyak orang yang berebut ingin masuk ingin melihat kedua mempelai, aku melihat dia menggunakan baju kemeja kotak-kotak ungu, dan dalam keadaan begitu tampaknya mataku cukup terganggu untuk dapat melihat dia dengan baik, dengan setelan begitu, badan tinggi, dan rambut di jambul, aku melihat dia cukup tampan saat itu.

Aku cukup terkesan dengan penampilannya selama beberapa menit karena penampilannya itu. Aku penasaran ingin melihatnya untuk yang kedua kali, ingin melihat wajahnya lebih jelas.

Salah satu ritual adat yang biasa di lakukan di Selayar adalah lampa matoang atau dalam bahasa Indonesianya pergi berkunjung ke rumah mertua.

kalau yang ini foto sepupu aku sama suaminya. sayang suaminya gak senyum waktu aku foto, keliatan jelek deh.



Di situ aku berharap dapat melihatnya lagi untuk yang kedua kali di rumah pengantin pria. Aku yakin sekali dapat melihatnya lagi di rumah mempelai pria, karena dia datang dari pihak pria, jadi otomatis dia ada di rumah itu.

Perkiraan ku tak meleset sedikit pun. Walaupun aku tak terlalu berharap untuk dapat melihatnya karena awalnya aku mengira itu tidak mungkin. Waktu udah mau pulang, aku mengedarkan pandanganku ke sekitar rumah itu, dan ...... aku melihatnya. Walaupun dia sudah tidak mengenakan kemeja kotak-kotak ungunya, aku masih dapat mengenalinya karena dia menyampirkan kemeja itu di bahunya.

Tapi sama dengan yang pertama. Aku tetap tidak dapat melihat wajahnya denga jelas.

Seluruh rangkaian rangkaian acara hari itu sudah selesai. Tinggal resepsi pernikahannya yang akan dilaksanakan nanti malam.

Saatnya pulang ke Benteng. Lega rasanya sudah sampai waktunya pulang, aku udah capek, ngantuk, kepanasan, dan bosan.

Waktu mau pulang itulah aku kembali melihatnya. Dia berjalan di depan mobilku. Dia sempat menoleh ke belakang dan aku bisa melihat wajahnya dengan sangat jelas.

Dan ............ bukannya senang karena dapat melihat wajah itu dengan jelas, aku malah kecewa. Yaahh .. Percuma deh usahaku selama ini. Ternyata anggapanku salah, aku kira dia beneran ganteng, gak taunya sama aja kayak anak alay lain yang aku kenal.

Rambut ama baju aja yang oke. Tapi muka mah, yaaaa, di bawah standar.....
 
ReKerNoPis Blogger Template by Ipietoon Blogger Template