Aku memberi postingan ini judul Kisah Cintaku "Perahu Kertas" bukan tanpa alasan atau cuma mau numpang tenar dengan "Perahu Kertas".
Judul
tersebut memang benar adanya. Kisah cintaku saat ini memang seperti yang di
ceritakan di novel Perahu Kertas. Aku jatuh cinta pada sahabatku sendiri. Sahabat
yang selama ini selalu menemaniku, sahabat yang selalu ada buat aku. Dan sahabat
yang ga pernah ninggalin aku.
Dalam duniaku, aku berperan sebagai
Kugy. Semuanya sama. Aku mencintai “Keenan”ku. Tapi semua itu berubah sejak dia
mengenal cinta. Pada novel Perahu Kertas, Keenan bertemu dengan dua wanita
cantik yang membuatnya jauh dari Kugy.
Tapi dalam kehidupanku, tidak perlu
dua wanita, satu saja sudah cukup membuat “Keenan”ku menjauh dariku. Dia
berubah sejak mengenal cinta. Saat pertama kali bertemu dengannya, dia adalah
anak laki-laki yang lucu, menyenangkan, perhatian, peduli, dan tentunya polos.
Di usianya yang 2 tahun lebih tua
dariku, dia masih saja tampak seperti anak-anak. Itulah yang membuatku suka
dengannya. Sama seperti Kugy, awalnya aku tidak bisa menafsirkan perasaan apa
yang sedang ku rasakan terhadapnya.
Tapi seiring waktu berjalan, aku
mulai menyadari bahwa aku jatuh cinta. Tapi aku berusaha menyembunyikan itu
semua. Aku tidak ingin siapa pun tau kalau aku
jatuh cinta sama sahabatku sendiri.
Waktu pun berlalu dan dia bertemu
dengan wanita yang membuatnya jatuh hati. Wanita itu temanku sendiri. Bahkan aku
cukup dekat dengan wanita itu. Hal itu membuatku sakit hati. Tapi aku mencoba
bersikap dewasa, dia sahabatku, saat dia bahagia harusnya aku pun ikut bahagia.
Tapi aku takut. Aku takut dia akan
berubah. Aku takut dia akan melupakanku dan tidak akan memperhatikanku lagi. Dan
ketakutanku itu menjadi kenyataan. Awal dia pacaran, dia masih memperhatikanku,
memperdulikanku, dan tertawa bersamaku.
Tapi jalan dua bulan hubungan
mereka, semua itu berubah. Dia menjauh dariku. Bahkan setiap hari semakin jauh.
Walaupun kami bertatap muka, tapi rasanya ada jurang yang memisahkan di antara
kami. Dan itu sangat menyiksa.
Aku mulai mencari kesibukan yang
dapat membuatku melupakan apa yang ku rasakan saat itu. Sama seperti yang Kugy
lakukan. Mencari pelarian. Tapi ternyata hal itu tidak berhasil. Aku masih saja
terus memikirkannya.
Entah sudah berapa kali aku mencari film, novel, cerpen, atau apalah cerita karangan yang lain untuk menemukan sebuah cerita yang memiliki konflik dengan apa yang ku rasakan dan ku alami saat ini.
Tapi hasilnya nihil dan aku belum menemukannya. Sampai aku membaca novel Perahu Kertas dan semuanya sama persis dengan apa yang ku alami. Jatuh cinta sama sahabat sendiri. Patah hati. Bertengkar dengan sahabat karena tidak saling mengerti.
Semuanya sama persis dengan yang di Perahu Kertas. Bedanya, Perahu Kertas udah tamat, udah selesai, udah berakhir, dan semua tokohnya menemukan cinta mereka masing-masing termasuk Kugy dan Keenan yang akhirnya menikah.
Sedangkan perjalanan cintaku kalau di bukukan mungkin masih di bagian depan, masih panjang, dan masih butuh kesabaran untuk menunggu apa yang akan terjadi nantinya. Apakah aku akan seperti Kugy dan Keenan, atau aku akan menemukan "Keenan" yang lain.
Entah sudah berapa kali aku mencari film, novel, cerpen, atau apalah cerita karangan yang lain untuk menemukan sebuah cerita yang memiliki konflik dengan apa yang ku rasakan dan ku alami saat ini.
Tapi hasilnya nihil dan aku belum menemukannya. Sampai aku membaca novel Perahu Kertas dan semuanya sama persis dengan apa yang ku alami. Jatuh cinta sama sahabat sendiri. Patah hati. Bertengkar dengan sahabat karena tidak saling mengerti.
Semuanya sama persis dengan yang di Perahu Kertas. Bedanya, Perahu Kertas udah tamat, udah selesai, udah berakhir, dan semua tokohnya menemukan cinta mereka masing-masing termasuk Kugy dan Keenan yang akhirnya menikah.
Sedangkan perjalanan cintaku kalau di bukukan mungkin masih di bagian depan, masih panjang, dan masih butuh kesabaran untuk menunggu apa yang akan terjadi nantinya. Apakah aku akan seperti Kugy dan Keenan, atau aku akan menemukan "Keenan" yang lain.
Hati tidak memilih, tapi dipilih. Itu merupakan salah satu Qoute yang ada di novel Perahu Kertas. Mungkin hatiku memang untuk saat ini belum di pilih oleh hati manapun dan belum menemukan tempatnya berlabuh.